asinan

Senin, 15 November 2010

Tehnik dan Teknologi Pengawetan pada Makanan - Pendinginan, Pengasapan, Pengalengan, Pengeringan, Pemanisan dan Pengasinan

Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas dunia.
1. Pendinginan
Teknik ini adalah teknik yang paling terkenal karena sering digunakan oleh masyarakat umum di desa dan di kota. Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah memasukkan makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat rendah. Untuk mendinginkan
makanan atau minuman bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari es atau bisa juga dengan menaruh di wadah yang berisi es.
Biasanya para nelayan menggunakan wadah yang berisi es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Di rumah-rumah biasanya menggunakan lemari es untuk mengawetkan sayur, buah, daging, sosis, telur, dan lain sebagainya. Suhu untuk mendinginkan makanan biasa biasanya bersuhu 15 derajat celsius. Sedangkan agar tahan lama biasanya disimpan pada tempat yang bersuhu 0 sampai -4 derajat selsius. 2. Pengasapan
Cara pengasapan adalah dengan menaruh makanan dalam kotak yang kemudian diasapi dari bawah.
Teknik pengasapan sebenarnya tidak membuat makanan menjadi awet dalam jangka waktu yang lama, karena diperlukan perpaduan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.
3. Pengalengan
Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke dalam kaleng alumunium atau bahan logam lainnya, lalu diberi zat kimia sebagai pengawet seperti garam, asam, gula dan sebagainya. Bahan yang dikalengkan biasanya sayur-sayuran, daging, ikan, buah-buahan, susu, kopi, dan banyak lagi macamnya. Tehnik pengalengan termasuk paduan teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimia yaitu dengan memberi zat pengawet, sedangkan fisika karena dikalengi dalam ruang hampa udara.
4. Pengeringan
Mikro organisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan.
5. Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya.
6. Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan.


Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan beberapa teknik baik yang menggunakan teknologi tinggi maupun teknologi yang sederhana. Caranya pun beragam dengan berbagai tingkat kesulitan, namun inti dari pengawetan makanan adalah suatu upaya untuk menahan laju pertumbuhan mikro organisme pada makanan. Berikut adalah beberapa teknik standar yang telah dikenal secara umum oleh masyarakat luas dunia.
1. Pendinginan
Teknik ini adalah teknik yang paling terkenal karena sering digunakan oleh masyarakat umum di desa dan di kota. Konsep dan teori dari sistem pendinginan adalah memasukkan makanan pada tempat atau ruangan yang bersuhu sangat rendah. Untuk mendinginkan
makanan atau minuman bisa dengan memasukkannya ke dalam kulkas atau lemari es atau bisa juga dengan menaruh di wadah yang berisi es.
Biasanya para nelayan menggunakan wadah yang berisi es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. Di rumah-rumah biasanya menggunakan lemari es untuk mengawetkan sayur, buah, daging, sosis, telur, dan lain sebagainya. Suhu untuk mendinginkan makanan biasa biasanya bersuhu 15 derajat celsius. Sedangkan agar tahan lama biasanya disimpan pada tempat yang bersuhu 0 sampai -4 derajat selsius. 2. Pengasapan
Cara pengasapan adalah dengan menaruh makanan dalam kotak yang kemudian diasapi dari bawah.
Teknik pengasapan sebenarnya tidak membuat makanan menjadi awet dalam jangka waktu yang lama, karena diperlukan perpaduan dengan teknik pengasinan dan pengeringan.
3. Pengalengan
Sistem yang satu ini memasukkan makanan ke dalam kaleng alumunium atau bahan logam lainnya, lalu diberi zat kimia sebagai pengawet seperti garam, asam, gula dan sebagainya. Bahan yang dikalengkan biasanya sayur-sayuran, daging, ikan, buah-buahan, susu, kopi, dan banyak lagi macamnya. Tehnik pengalengan termasuk paduan teknik kimiawi dan fisika. Teknik kimia yaitu dengan memberi zat pengawet, sedangkan fisika karena dikalengi dalam ruang hampa udara.
4. Pengeringan
Mikro organisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung air. Jadi teknik pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi mudah proses pembusukan makanan.
5. Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40% untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70% maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya.
6. Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan antara pengasinan dengan pengeringan.
 


 Contoh asinan bahan nabati
Bahan :
Untuk kuahnya :
Cabe giling ( cabe segar yg di blender ) banyaknya sesuai selera
Gula Pasir secukupnya
Asam Jawa secukupnya
Garam secukupnya
Cuka secukupnya

Asinan buah :
Mangga mengkal
Papaya mengkal
Bengkuang
Jambu air
Kedondong
Asinan sayur :
Tauge
Sawi asin khusus asinan ( bisa dibeli dipasar tradisional dan supermarket )
Antanan ( bagi yang suka dengan sayuran ini boleh ditambahkan )
Tahu
Mentimun
Cara olah :
Rebus semua bumbu kecuali cuka , biarkan hingga mendidih beberapa lama, angkat dan tiriskan, setelah dingin masukan cuka secukupnya. Masukkan potongan sayuran atau buah kedalam mangkuk , siramkan kuahnya ke mangkuk, bila ingin kuahnya lebih meresap kedalam buah dan sayuran, simpan dilemari es, lalu hidangkan.
Tuangkan sisa kuah asinan kedalam wadah atau botol yang bisa ditutup rapat, simpan dilemari es ( bisa tahan hingga 1 bulan ) sewaktu-waktu ingin makan asinan, tinggal potong2 buah atau sayuran masukkan ke mangkuk lalu siramkan kuah asinan, beri taburan kacang goreng dan..mmmm rasakan segarnya asinan bogor.

 TIPS MEMBUAT ASINAN SAYUR DENGAN CEPAT
Kalau kebetulan bikin kuah mpek2, bikin aja yang agak banyak, selain tahan lama dalam lemari es juga sisanya bisa dibuat asinan sayur.
Karena bumbu empek2 kan mirip sekali dengan bumbu asinan sayur, ada gula merah, ebi, bawang putih, cabe merah dan asem.
Kalau resep asinan sayurnya pake kacang yang dihaluskan bisa saja ditambahkan peanut butter, mau yang halus atau yang crunchy bisa aja, atau bisa juga ditambah kacangnya bumbu gado2 yang sudah jadi.....( masih dalam bentuk keras belum dicairkan).
Cairkan bumbu gado2 secukupnya dengan air panas baru campurkan ke kuah mpek2 tadi.
Sayurannya sih apa aja yang ada dalam lemari es. ( kol, toge, sawi asin, wortel serut, tahu yang dipotong kotak2, nanas, bengkuang dan timun, apalagi aja deh yang disukai, bisa juga pear China yang kuning itu atau apel juga bisa juga).
Jangan lupa timun dibuang tengahnya agar tidak berair banyak asinannya.
Kalau misalnya setelah dicampur sayuran mentah, kurang manis, cara males lainnya tambahkan saja, palm sugar kedalamnya, sama saja dengan gula merah.
Kalau ingin tidak terlalu coklat ya tambahkan saja gula pasir.
Kalau kurang pedes, tambahkan cabai bubuk yang sudah diseduh air panas dulu supaya langunya hilang.
Juga dapat ditambahkan cuka sedikit kalau kurang asem.
Nah jadilah asinan dalam sekejab......
Gak perfect asinan tapi dalam sekejab jadilah asinan yang lumayan juga rasanya.
Kuah mpek2 cara sesat :
( gak berani gak nulis sesat ntar dimarahin orang Palembang asli)
bahan :
Gula jawa/merah 1 kg, cabe merah 1 ons, cabe rawit 10 bh, bawang putih 1 ons, 2 bungkus kecil asem, 2 sdm tong cay, 2 sdm ebi godog matang, air 2000 cc.
cara :
cabe merah, bawang putih dihaluskan godog dengan gula merah sampai gula merah hancur, kecilkan api godog kira2 1 jam atau sampai kental, saring.
Ebi yang sudah dihaluskan, cabe rawit yang dihaluskan dan tongcay yang digecek kasar masukkan dalam kuah godog lagi sampai mendidih dan cicipi kalau kurang asem bisa tambahkan cuka sedikit, tambahkan juga garam kalau kurang asin ( karena tongcay sudah asin), angkat dan dinginkan.
Kalau mau pedes ya bisa ditambahkan cabe merah atau cabe rawit sesuai selera.

0 komentar: